Antisipasi Puncak Kemarau, BPBD Jateng Tetapkan 16 Daerah Masuk Zona Darurat Kekeringan
Antisipasi Puncak Kemarau, BPBD Jateng Tetapkan 16 Daerah Masuk Zona Darurat Kekeringan
JATENG, beritasemarang.net – Sebanyak 16 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah mulai ditetapkan sebagai zona darurat kekeringan pada puncak musim kemarau ini. Sarwa Pramana, Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPDB) Jateng menuturkan daerah tersebut mencakup Tegal, Cilacap dan Wonogiri. Sementara ada 68 kecamatan telah mengajukan permintaan air bersih kepada pihaknya.
“Ada 16 daerah yang berstatus siaga darurat kekeringan sehingga hal ini harus diantisipasi secepatnya. Harapannya agar kejadian tahun lalu tidak terulang kembali,” ujarnya seperti dilansir dari media nasional setempat, Senin (4/9).
Ia memperkirakan jika bencan kekeringan akan meluas meski tak separah pada tahun lalu. Menurutnya, beberapa spot kabupaten juga masih diguyur hujan intensitas ringan. “Jika tahun lalu kemarau kering, maka sekarang kemarau basah. Semakin hari permintaan droping semakin bertambah banyak khususnya untuk Cilacap, Tegal dan Wonogiri,” seperti tertulis pada akun media sosialnya.
Walau begitu, Sarwa masih pesimistis dengan Jateng yang bakal terbebas dari kekeringan menginat ada sekitar 27 kabupaten yang masuk dalam kategori endemik kekeringan. Apalagi diperparah dengan minimnya daerah resapan air saat ini.
“Enggak mungkin (bebas kekeringan) karena ada beberapa daerah yang tidak bisa dibuat sumur. Hanya bisa dijadikan tadah hujan. Makanya yang bisa kita lakukan dengan mengantisipasinya. Salah satunya membuat jaringan pipanisasi di kawasan pegunungan,” imbuhnya lagi.
Lanjutnya, BPBD pun telah siap mengalokasikan dana Rp 600 juta guna mengatasi bencana kekeringan tahun ini yang berasal dari APBD Provinsi Jateng. Bila dirasa kurang cukup pihaknya mengaku akan menggelontorkan dana darurat sebanyak Rp 42 miliar.
“Kita juga ancang-ancang mengajukan tambahan dana dari BNPB rata-rata dapatnya setiap tahun Rp 9-Rp 10 Miliar,” tegasnya.
(Deny/BS04)
