Published On: Mon, May 21st, 2018

Bukan Karena Rem Blong! Begini Hasil Olah TKP Polisi Penyebab Kecelakaan Maut di Brebes

Terlihat rumah-rumah rusak parah setelah diterjang oleh truk bermuatan gula pasir, Minggu (20/5) (foto: ig/inibumiayu)

Terlihat rumah-rumah rusak parah setelah diterjang oleh truk bermuatan gula pasir, Minggu (20/5) (foto: ig/inibumiayu)

BREBES, beritasemarang.net Kecelakaan maut terjadi wilayah Brebes, tepatnya di Jalan P Diponegoro, Kecamatan Bumiayu pada Minggu (20/5) sore kemarin. Awal mula kronologinya, sebuah truk berplat H1996HZ menabrakan belasan sepeda motor, satu mobil serta beberapa bangunan rumah di pinggiran jalan.

Dari kejadian tersebut, ada 12 orang yang tewas sedangkan lainya mengalami luka-luka parah. Dan dari pagi hingga siang tadi Jalan P Diponegoro ditutup ntuk umum guna pemeriksaaan olah TKP oleh Ditlantas Polda Jawa Tengah terkait penyebab utamanya, Senin (21/5).

Pun, olah TKP dipantau langsung oleh Kombes Pol Bakharudin, Dirlantas Polda Jateng didampingi Kapolres Brebes. Memanfaatkan TAA (Traffic Accident Analysis) yang menggunakan laser scan 3D demi menghasilkan animasi kecelakaan agar lebih mudah dianalisis mulai dari sebelum, saat sampai setelah kejadian.

Akhirnya, usai melakukan penyelidikan cukup lama, Kombes Pol Bakharudin angkat bicara bahwa selaina jumlah muatan melebihi tonase, dugaan sementara adalah akibt kondisi jalanan menurun hampir sejauh 3 km.

“Jalan menurun mulai dari Paguyangan dan di situ ada flyover Kretek dan menurun lagi sejauh 3 km,” ungkapnya seperti dikutip dari media nasional setempat.

Harusnya, kendaraan berat seperti itu melintasi jalan lingkar, akan tetapi karena tidak terkendali bisa jadi rem tidak berfungsi dan masuk ke wilayah kota.

“Sopir kemungkinan tidak memahami jalan dalam kota ramai, banyak yang ngabuburit, jualan dan lain- lain. Sehingga dia mengambil jalan lurus bukan belok ke arah jalan lingkar,” pungkasnya.

Ia juga menegaskan bila penyebab utama kecelakaan maut ini bukan karena rem blong. “Saya tegaskan ini bukan karena rem blong melainkan karena faktor tonase yang berlebihan maka kendaraan terdorong tanpa kendali,” imbuhnya lagi.

Jadi, dapat diartikan saat kondisi jalanan menurun, truk bermuatan berat akan lebih beresiko mengalami hal serupa. Dampaknya, rem tak mampu menghentikan laju kendaraan akibt dorongan terlalu kuat oleh beban atau muatanya.

“Beban truk yang banyak dan melaju di turunan menjadikan truk terus melaju tak terkendali,” jelas Kombes Pol Bakharudin

Padahal, aturan yang berlaku besar tonase yang diizinkan untuk truk besar hanyalah 20 ton. Sedangkan truk itu membawa gula pasir sebanyak 38 ton.

Berikut 12 korban yang tewas akibat kecelakan maut di Brebes

1. Nada Salsabila Alda binti Saefudin (10), pelajar Bumiayu, Brebes.
2. Amaliyah Dwi Cahyani binti Sakrib (20) mahasiswi dk. Karangbawang, Pakujati, Paguyangan, Brebes.
3. M. Hanif Amrullah bin Wiyono (27) guru dk. Talok Dukuhturi Bumiayu, Brebes.
4. Yuli Pujiati Ningrum binti Bambang Toro (31), ibu RT Pendawa Kalierang Bumiayu, Brebes.
5. Wili Eka Saputra (21) pegawai swasta wanatirta, Paguyangan, Brebes.
6. Wahidin bin Juri (27), pegawai swasta Karangpari, Bantarkawung, Brebes.
7. Isna Evinka H. Kalisalak, Jatisawit, Bumiayu, Brebes.
8. Rizal (31).
9. Roni (48) dari Blok Trisari Dusun Majasari Kec. Ligung, Majalengka.
10. M.Faozan bin Masturo (45) pegawai swasta Dukuhturi, Bumiayu, Brebes.
11. Saekhun (60) pegawai swasta tipar Paguyangan, Brebes.
12. Rohmat (60), pegawai swasta Desa Jatisawit, Bumiayu, Brebes.

(Deny/BS04)

About the Author

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>