Published On: Thu, Feb 15th, 2018

Diduga Melakukan Kegiatan “Aneh”, Polsek Pedurungan Amankan Sekelompok Orang

Polisi bersama pengurus warga setempat saat menggrebek rumah di Palebon, Pedurungan, Rabu (14/2)

Polisi bersama pengurus warga setempat saat menggrebek rumah di Palebon, Pedurungan, Rabu (14/2)

SEMARANG, beritasemarang.net – Berawal dari laporan masyarakat, Polsek Pedurungan Polrestabes Semarang mengamankan sekelompok orang yang diduga melakukan kegiatan menyimpang pada Rabu (14/2) malam.

Lokasi rumah yang disebut melakukan aliran sesat yakni rumah No 7 RT 1 RW 11 Palebon, Pedurungan Kota Semarang. Sementara, Kompol Mulyadi, Kapolsek Pedurungan mengungkapkan bahwa ada keterlibatan sebanyak 43 orang (11 keluarga) bahkan ada seoarang bayi yang masih berumur sekitar dua bulan.

Ikut diamankan juga salah satu anggota Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Surabaya yang diduga terlibat dalam kegiatan ini. Ia pun dibawa dan diamankan menuju ke satuanya.

“Kami membantu pengamanan rekan-rekan Pomal karena mereka mengirim surat kepada Polrestabes Semarang untuk mengambil atau mengamankan salah satu anggotanya terkait keterlibatannya dalam kelompok ini,” ungkapnya.

Lanjutnya, dia menjelaskan jika ada keluarga dari anggota kelompok tersebut yang melapor ke polisi terkaita kegiatan-kegiatan yang mencurigakan.

“Ada yang melapor kepada kami bahwa salah satu anggota keluarganya ada yang ikut dalam kelompok tersebut namun sangat sulit untuk ditemui, bahkan rumah itu selalu tertutup,” ujarnya.

Menurut warga sekitar, selama beberapa bulan terakhir juga rumah hunian oleh beberapa orang itu selalu tertutup dan sangat jarang sekali keluar. Hingga akhirnya, Kompol Mulyadi langsung memeriksa Andi Rodiyono (63) pemilik rumah sekaligus pimpinan kelompok tersebut di Polsek Pedurungan.

Ketika ditanya, Andi mengaku bahwa perkumpulan bersama kelompoknya hanya diskusi saja. “Tidak ada apa-apa, kami cuma berkumpul dan berdiskusi saja, membahas soal kehidupan,”katanya.

Namun, permasalahanya adalah sejumlah orang di rumah itu tak memiliki surat izin disamping ada cukup banyak laporan dari warga setempat karena resah dan curiga kenapa rumahnya tertutup terus.  Bahkan ada yang mengatakan jika anak-anak disana tak boleh bersekolah, orang-orang dewasa tak tampak pergi bekerja.

Andi pun menyaut. “Di tempat kami mencoba dalam satu tahun tidak berinteraksi dengan dunia luar, kemudian setelahnya baru bisa.” jelasnya  seperti dikutip dari media nasional setempat, Kamis (15/2).

Sampai hari ini polisi masih terus melakukan penyidikan terkait motif dan tujuan dari perkumpulan tersebut. Disisi lain, para warga yang tergabung juga telah diperintahkan untuk meninggalkan rumah di daerah pedurungan itu sesegera mungkin.

(Deny/BS04)

About the Author

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>