Published On: Mon, Feb 26th, 2018

Dorong Jadi “World Heritage”, UNESCO Minta Agar Kota Lama Benahi Sistem Drainase

Keindahan Kota Lama Semarang saat senja hari

Keindahan Kota Lama Semarang saat senja hari

SEMARANG, beritasemarang.net – UNESCO memberi peluang terhadap Kota Lama yang bisa saja masuk dalam daftar Worl Heritage (Warisan Budaya Dunia pada  2020.

Patut diketahui oleh umum bahwa UNESCO bersama tim peneliti saat ini sedang melakukan workshop di Gedung Oudetrap, Kawasan Kota Lama Semarang selama dua hari, Senin hingga Selasa 26-27 Feburari 2018.

 

Sayangnya, kondisi pembangunan kota lama belum begitu maksimal, pun Moechiba selaku Kepala Unit Budaya UNESCO mengatakan dalam hal ketahanan pada bencana, instalasi listrik serta drainase termasuk hal-hal utama yang perlu dipersiapkan

 

Lanjutnya, ia ingin sistem drainase agar diperbaiki lagi supaya Kota Lama terhindar dari genangan. “Selain itu, instalasi listrik saat ini di kawasan Kota Lama masih terlihat banyak kabel yang mengurangi keindahan. Ini harus dibenahi,” ujarnya didisela Workshop Strategi Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Kota Lama Semarang, Senin (26/2) seperti dikutip dari media nasional setempat.

Sementara, Arief Rachman, Executive Chairman Indonesian National Commossion for UNESCO Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan poin penting untuk ketahanan Kota Lama pada bencana.

“Ada kota di beberapa negara, UNESCO memperhatikan perkembangannya ke arah ekonomi, lalu kebudayaannya merosot. Tapi Semarang saya lihat tidak, sudah benar ini strateginya. Jadi kebudayaan dan ekonomi itu disandingkan,”ungkapnya.

Arif menambahkan, hampir semua pembangunan kawasan World Heritage, dibangun lewat hasil penelitian pasti. Bila tidak, tentu akan terjadi ketidakseimbangan antara perekonomian dan kebudayaan.

“Banyak calon kawasan world heritage yang gugur karena hanya menitikberatkan pada perekonomian dan melupakan unsur lain yang lebih penting,” imbuhnya

Bahkan Kementrian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) telah menganggarkan 156 miliar yang dikhususkan untuk merevitalisasi Kota Lama. “Pengurangan resiko bencana bagi bangunan sejarah Kota Lama sudah kita mitigasi. Dana PUPR Rp 156 miliar digunakan untuk membangun sistem drainase, penanaman kabel bawah tanah (ducting), street interior, dan pedestarian,” jelas Arief kembali.

Disisi lain, sebenarnya Kota Lama ada sekitar 116 bangunan bersejarah, beberapa juga sudah direvitalisai seperti gedung Moonod Huis, gedung Oudetrap, gedung Telkom dan lain-lain.

“Ada yang dimanfaatkan untuk resoran, kafe, penginapan, beberapa gedung milik ‘Raja Gula Asia’ Oei Tiong Ham, gedung milik Kemenkumham, PT Rajawali Nusindo, PTPN, Bank Mandiri, gedung milik warga juga kita bantu untuk direvitalisasi,” terang Executive Chairman Indonesia itu.

(Deny/BS04)

About the Author

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>