Published On: Mon, Jul 25th, 2016

Ini Lho Detailnya, Wika Bintang Bantah Serbuan Pekerja Tiongkok di Jateng

Ini Lho Detailnya, Wika Bintang Bantah Serbuan Pekerja Tiongkok di Jateng

Ini Lho Detailnya, Wika Bintang Bantah Serbuan Pekerja Tiongkok di Jateng

SEMARANG, beritasemarang.net – Kepala Disnakertransduk (Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan) Provinsi Jawa Tengah, Wika Bintang mengaku bahwa TKA atau tenaga kerja asing asal Tiongkok berada di urutan pertama di wilayah Jateng dalam hal jumlah. Meski demikian, menurutnya jumlah mereka tidak membludak seperti isu-isu yang beredar belum lama ini.

Seperti isu terkini bahwa 10 juta tenaga kerja Tiongkok akan menyerbu Indonesia. Kemenakertrans telah membantah terkait hal tersebut.

Dia mengatakan jika jumlah TKA sekarang ini justru menurun dibanding awal tahun lalu yang mencapai 1832. terhitung pada Mei 2016, jumlah semua tenaga kerja asing di Jateng hanya 1.800 dan berasal dari 59 negara di 500 perusahaan. Adapula TKA asing dari wilayah Korea Selatan, Jepang, India dan Taiwan. “Sektor-sektornya antara lain pakaian jadi, perdagangan barang, furniture dan sebagainya,” katanya.

Menurutnya, selama ini pihak pengawas terus memantau lewat situs kementrian tenaga kerja. Kemudian Wina juga dapat menerima data tenaga kerja asing yang masuk ke Jateng dan kemudian memantau di wilayah setempat.

Ia berujar kembali jika ada TKA yang melanggar aturan, tentu akan langsung ditindak. Sebagai contoh saja, tahun 2015 silam, pihaknya mendeportase dua TKA di Solo dan tahun ini juga mendeportase TKA di Jepara. “TKA yang dideportasi biasanya melanggar syarat misalnya pindah tempat tinggal atau kerja di kota lain tidak melapor. Atau overstay,” jelasnya.

Ahmad Aziz, sebagai Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jateng, didampingi staf, Nunug, menyatakan memang betul ada isu-isu serbuan asal Tiongkok namun itu tak terjadi di Jateng. Sebenarnya, pernah ada satu proyek pembangkit tenaga listrik di Cilacp yang memperkerjakan 500 tenaga kerja asal Tiongkok. Itu pun, perizinanya langsung ke pemerintah pusat. “Tidak ada tenaga kasarnya kok. Kalau merangkai mesin dari sana iya. TKA asal Tiongkok dari sana pun berangsung berkurang hingga nantinya tinggal 70 orang,” jelasnya.

Bahkan sampai sekarang, pihaknya selalu memantau kondisi TKA di Jateng. Kalaupun bakal ada TKA asal Tiongkok lagi, perkiraaanya di proyek PLTU Batang atau investor Tiongkok yang menggarap proyek besar lainya di Jateng. “Kalau memang ada pelanggaran laporkan pada kami,” imbuh Ahmad Aziz.

(Deny/BS04)

About the Author

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>