Published On: Thu, Jul 21st, 2016

Kesan “MENGEJUTKAN” Dari Penumpang Pesawat Bandara Ahmad Yani

Kesan "MENGEJUTKAN" Dari Penumpang Pesawat Bandara Ahmad Yani

Kesan “MENGEJUTKAN” Dari Penumpang Pesawat Bandara Ahmad Yani

SEMARANG, beritasemarang.net – Baik terminal, stasiun maupun bandara udara pasti akan selalu ramai setiap harinya. Namun kesan yang dialami oleh Desi Ayui (22) asal Sragen yang hendak pergi ke Lombok, NTB, saat minggu lalu (17/7) mengaku bingung sekali. “Bingung baru pertama kali ini, kayake masuke juga antre,” kata mahasiswi semester akhir Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Kesan pertama kali saat pergi ke Bandara Ahmad Yakni mengaku miris hampir mirip terminal bus. Dia tidak menyangka saja kalo bandara tersebut padat penumpang padahal dalam bayanganya bandara pusat ibukota Provinsi Jateng itu megah dan besar tapi kenyataanya berbeda. “Saya malah lebih nyaman di stasiun (kereta api), khususnya Tawang. Di sana ruangan tunggunya lebih luas. Alurnya engga bikin bingung,” ujarnya kepada salah satu media nasional.

Desi, menegaskan perlunya memperluas Bandara Ahmad Yani dan bila mungkin ditambah pula terminal supaya antrean keberangkatan tidak panjang.

Sedangkan Eva, sosok remaja dari Kalimantan Tengah melihat bahwa bandara Ahmada Yani Semarang sama saja dengan di Pangkalan Bun. Tidak besar tapi padat banget. Meski begitu, baginya yang terpenting adalah layananya. Ternyata dia merasa kurang, sebagai contoh toilet di Bandara Ahmad Yani terlihat rusak namun tidak segera diperbaiki. “Toilet cowoknya rusak, jadi pada ke toilet cewek,” tandasnya sambil meminta pihak terkait supaya lebih meningkatkan pelayanan.

Lontaran wakil ketua DPRD kota Semarang, Joko Santoso pun sangat memprihatikan. “Untuk sekelas bandara di Jawa, Apalagi di ibukota provinsi sangat memalukan,” tandas kader Gerindra di salah satu media nasional. Dia juga menyebut runway bandara tidak merata dan kurang panjang.

Dia sempat membandingkat dengan bandara di luar Jawa dimana tak pernah menemukan runway bergelombang apalagi pendek. Kini, Joko pun sudah mengatur rencana pembangunan bandara dan berharap segera selesai dan mengeliminir kondisi saat ini. “Dengan label bandara internasional seharusnya Bandara Ahmad Yani lebih bagus,” ujarnya lagi.

Kontur tanah yang kurang memadai

Memang benar, kontur tanah menjadi kendala utama sehinga dahulu sempat mengalami krisis teknis. Meski begitu, pelaksana proyek mengklaim jika pekerjaan sudah berjalan sesuai rencana awal. Hanya saja proyek ini terbagi ke dalam empat paket pekerjaan yang tak mampu berjalan bersama-sama. Paket I dan II meliputi pembuatan jalan akses dan appron-taxyway. “Paket III dan IV masih dalam proses lelang di kantor pusat Jakarta. Kami justru khawatir pengerjaan paket III akan terkendala, karena waktunya hanya tersisa 16 bulan saja. Padahal waktu yang dibutuhkan antara 20 bulan sampai 22 bulan,” ujar Agung Wirama, Sekretaris Proyek Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang, pekan lalu.

Meski hanya tersisa 16 bulan untuk pengerjaan paket III, Agung merasa optimis jika Bandara Ahmad Yani baru bisa beroperasi pada awal 2018. Terlebih lagi, paket ini merupakan pekerjaan utama dan besar prosentasenya dimana meliputi pembangunan terminal seluias 58.000 meter persefi dengan anggara Rp 1,1 triliun dari total keseluruhan Rp 1,942 triliun. “Kalau operasional di awal 2018, kami optimis bisa. Tetapi pekerjaan memang belum bisa selesai secara keseluruhan. Nanti gedung induk seperti terminal kita selesaikan dulu, gedung-gedung penunjang belakangan,” ungkapnya di akhir sesi wawancara.

(Deny/BS04)

About the Author

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>