KPR Swadaya, Tukang Bakso Bisa Punya Rumah
Ilustrasi KPR Swadaya
JAKARTA, beritasemarang.net – Dalam rangka memfasilitasi pekerja informal yang sulit mendapatkan pinjaman dari pihak bank, Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat berencana membuat program KPR (Kredit Pemilikan Rumah) Swadaya yang mendapatka subsidi dari pemerintah.
Menurut Dirjen Pembiayaan Perumahan, Maurin Sitorus menjelaskan, KPR Swadaya bagi pekerja informal merupakan KPR subsidi dari pemerintah pusat.
“KPR Swadaya ini tahun depan akan kita buatkan pilot project. Batam, Palembang, dan Solo akan jadi tempat pilot project-nya,” ujarnya dilansir dari halaman merdeka.com, Sabtu (28/11).
Menurut rencana, program KPR Swadaya ini akan diprogramkan selama 1 tahun kedepan untuk melihat kebutuhan rumah bagi para pekerja informal. Selanjutnya pilot project ini akan dievaluasi pada 2017 sebelum program KPR Swadaya ini akan diterapkan secara nasional.
Dicontohkan oleh Maurin, konsep pilot project KPR Swadaya ini, misalnya bagi pedagang bakso di Batam akan dibuatkan paguyuban untuk menaungi seluruh pedagang bakso di Batam yang nantinya akan dikelola dan kerjasama dalam program KPR Swadaya ini.
“Mekanismenya ini, dalam paguyuban pedagang tukang bakso ada 100 orang. Mereka akan membayar cicilan KPR swadaya per hari pada paguyubannya. Jika salah satu pedagang tidak mampu membayar, akan dibantu dari paguyuban. Jadi semua saling bantu,” jelasnya.
Maurin juga mengharapkan adanya kerjasama di tiap Pemerintah Daerah untuk ikut membantu dalam mengkoordinir paguyuban untuk mendukung program KPR Swadaya ini.
“Peranan Pemda sangat penting dengan mengumpulkan para paguyuban nantinya. Di mana Pemda juga mengetahui kemampuan setiap paguyuban,” pungkasnya.
Adanya program KPR Swadaya ini akan lebih meringankan bagi pekerja informal yang ingin memiliki rumah tanpa melibatkan pihak perbankan yang selama ini sulit untuk menerima pengajuan dari pekerja informal.
(Indra/BS01)
