Wilayah Ungaran Timur Dilanda Kekeringan, BPBD Pun Langsung Bertindak
BPBD Kab Semarang operasi droping air bersih untuk atasi kekeringan di Ds Kalikayen Kec Ungaran Timur Kab Semarang (foto: twitter.com/sutopo_bnpb)
UNGARAN, beritasemarang.net – Memasuki pertengah tahun 2017, ternyata sejumlah desa di Kabupaten Semarang mengalami kekeringan hingga beberapa sumur tak mau mengeluarkan air.
Salah satu warga, Ngationah (54) asal Desa Kalikayen, Kecamatan Ungaran Timur mengatakan bila kekeringan tersebut sudah melanda sejak dua pekan lalu. Oleh karenanya, warga kesulitan mendapatkan air bersih.
“Kalau sumurnya kering ya susah mendapatkan air bersih untuk makan, minum, dan juga mandi,” ujarnya.
Dia menambahkan jika sumur Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) juga sedang rusak dan untungnya dapat bantuan dari mobil tangki. “Tetapi dapat bantuan air bersih. Ada mobil tangki yang membawa air bersih untuk dibagikan kepada warga. Yang penting bisa buat masak, minum dan mandi,” imbuhnya.
Kata Ngationah, air bersih itu bersal dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pemkab Semarang. “Jika tidak ada bantuan air bersih, warga biasanya pergi ke sungai Loning untuk mengambil air,” jelasnya.
Disisi lain, Heru Subroto selaku Kepala BPBD Kabupaten Semarang memang membenarkan terjadinya kekeringan di Desa Kalikayen, Kecamatan Ungaran Timur.
“Ada sekitar empat RW di Desa Kaliyaken yang hanya mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah untuk konsumsi mereka sehari-hari,” ungkapnya, seperti dilansir dari media nasional setempat, Jumat (14/7).
Heru pun memaparkan setidaknya ada 130 dusun yang diprediksi rawan kekeringan saat musim kemarau. Pihaknya juga sudah menyiapkan perbantuan air bersih dari 850 tangki yang dianggarkan APBD Kabupaten Semarang dengan total Rp 139 juta.
“Pak Ngesti (Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha) juga mengimbau supaya pemerintah desa yang rawan kekeringan menganggarkan dana desa untuk krisis air bersih. Misalnya membuat sumur Pamsimas,” harapnya.
(Deny/BS04)
