Published On: Fri, May 19th, 2017

Begini Hasil Diskusi Bersama Media dan Pers Mahasiswa Dalam “Editors Forum 2017”

Begini Hasil Diskusi Bersama Media dan Pers Mahasiswa Dalam 'Editors Forum 2017"

Begini Hasil Diskusi Bersama Media dan Pers Mahasiswa Dalam ‘Editors Forum 2017″

SEMARANG, beritasemarang.net – Dalam upaya diseminasi informasi kepada publik serta peningkatan wawasan kebangsaan di kalangan media, diadakanlah diskusi lewat “Editors Forum 2017” yang bertajuk Untuk Publik Demi Republik pada Jumat (19/5) siang tadi, pukul 14.00 – selesai.

Beritasemarang.net pun turut diundang dan berkesempatan untuk diskusi bersama dengan empat pemateri utama yakni Rosarita Niken Widiastuti (Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementrian Kominfo RI), Hermien Y. Kleden (Pers dan Senior Editor Tempo English), Setiawan Hendra Kelana (Pimred Suara Merdeka), Prabawa Soesanto (Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan, Kementrian Dalam Negri) serta Blontank Poer (Deklarator Komunitas Blogger ASEAN)

Dalam diskusi tersebut ada beberapa bagian menarik terutama soal peranan Kominfo menanggapi laporan-laporan Hoax atau sejenisnya. Ibu Niken selaku Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik menjelaskan bahwa pihak pemerintah juga tak tinggal diam mengatasi persoalan tersebut bahkan berusaha menanggapi sesuai realita yang ada hingga sekarang sudah menutup kurang lebih 1800 situs yang berkaitan dengan hoax, fake, ujaran kebencian, media ekstrem dan sebagainya.

Tentu saja peranan awak media, kata dia jangan sampai ikut menyebarkan isu-isu tidak kredibel dan kurang bisa dipertanggungjawabkan supaya tak menggiring publik ke arah opini negatif. Disisi lain, Ibu Hermien, Senior Editor Tempo English mengungkapkan, agar media justru bisa menjadi solusi pemecahan masalah.

“Lakukan Cleaning Close Information, jadi inilah tugas media untuk dapat membuka apa yang sebenarnya terjadi melalui double check”. jelasnya.

Pun hal itu juga didukung oleh Pak Hendra, Pimred Suara Merdeka yang sudah lama terjun di dunia jurnalistik. Namun, ia juga menyinggung soal keakuratan dan kecepatan media dalam mempublikasikan suatu berita. Jangan sampai meninggalkan kualitas berita itu sendiri.

” Cepat tidak masalah, asalkan narasumber jelas, sedangkan akurasi dan konfirmasi lanjutan tetap harus diterapkan supaya tak melanggar rambu-rambu pers”, ujarnya

Oleh karena itu, peranan media lokal, nasional maupun pers mahasiswa sangatlah krusial demi membangun opini sesuai fakta. Melawan berita yang tak jelas sumbernya seperti hoax atau fake merupakan tugas bersama. Dirjen Kominfo pun mengaku telah bekerja sama bersama pihak terkait untuk terjun langsung menangkal hal tersebut. Di akhir sesi, ia berharap supaya informasi yang diberitakan dibuat selengkap-lengkapnya dengan 3E+1N yaitu Education (mendidik), Environment (menyeluruh), Enlightening (mencerahkan)  dan Nasionalisme.

“Komitmen dengan 3E+1N ini harus betul-betul dijaga, sehingga hasil akhirnya dapat sesuai dengan 4 konsensus utama berdasar Pancasila, UUD 45`, NKRI serta Bhineka Tunggal Ika”, tandas Dirjen Kominfo itu.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Ibu Niken Widiastuti Saat Diskusi Bersama Dengan Para Perwakilan Media Dan Pers Mahasiswa

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Ibu Niken Widiastuti Saat Diskusi Bersama Dengan Para Perwakilan Media Dan Pers Mahasiswa

(Deny/BS04)

About the Author

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>