Published On: Thu, Dec 22nd, 2016

Butuh 5 Juta Pengusaha Jika Ingin Jadi Negara Maju!

Ilustrasi: Butuh 5 Juta Pengusaha Jika Ingin Jadi Negara Maju!

Ilustrasi: Butuh 5 Juta Pengusaha Jika Ingin Jadi Negara Maju!

SEMARANG, beritsemarang.net – Tidak ada yang mustahil bagi Indonesia untuk menjadi negara maju. Namun penilaian saat ini belum cukup karena dari segi jumlah pengusaha saja masih kurang. Padahal, minimal dibutuhkan 5 juta pengusaha atau 2 persen dari total penduduk Indonesia yang jumlahnya mencapai 250 juta jiwa.

Hal itu juga telah dikemukakan oleh Maqin Norhadi selaku Regional CEO VII Bank Mandiri Jawa Tengah dan Yogyakarta saat menjadi pembicara “Tantangan Wirausaha Muda dalam Mengembangkan Finance Technology”, di Gedung Mikael lantai IV, Unika Soegijapranata, Kamis (22/12).

“Indonesia itu butuh banyak pengusaha, minimal dua persen dari jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa,” ujarnya.

Dia pun memberi contoh seperti negara Singapura meski jumlah penduduknya lebih sedikit dibandingkan Indonesi namun capaian jumlah pengusahanya sudah terpenuhi 5 persen dari total semua penduduk disana. “Karena ‎banyak produksi lokal di daerahnya yang bisa dijual, makanya di sana lebih maju,” ungkapnya.

Dan di era modern sekarang ini malah kebanyakan mahasiswa yang setelah lulus dari bangku kuliah memilih menjadi pegawai daripada pengusaha. Padahal katanya pengusaha jauh lebih sukses bahkan punya penghasilan luar bisa bila dibandingkan pegawai. “Kalau saya ini, di keluarga satu-satunya yang jadi pegawai karena kebetulan orang tua saya pengusaha. Kalau saya pegawai begini gajinya sudah bisa diprediksi berapa, beda dengan pengusaha,” tambahnya.

Berkenaan dengan semakin berkembangnya teknologi masa kini, ia pun mengajak para wirausahawan agar mengarah ke dunia digital karena prediksi 10 tahun menatang industri perbangkan akan berubah total. Misalnya basic finance technology (teknologi keuangan) saja sudah dipermudah lewat transaksi jarak jauh (online).

“Industri perbankan 10 tahun lagi tak seperti sekarang, yang dulu bank didominasi mengeluarkan produk perbankan. Nantinya tak harus bank yang mengeluarkan produk keuangan,” tandasnya.

Disisi lain, pada seminar tersebut ada pula pembicara lain yaitu Arnaz sebagai Ketua Kadin Kota Semarang, Rizal Kasim (Pemenang Wirausaha Muda Mandiri 2015) serta Profesor Andreas Lako.

(Deny/BS04)

About the Author

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>