Published On: Thu, Jun 1st, 2017

Ganjar: Mari Peringati Hari Lahirnya Pancasila Dengan Menjaga Ideologi Bangsa

Ganjar: Mari Peringati Hari Lahirnya Pancasila Dengan Menjaga Ideologi Bangsa Ganjar: Mari Peringati Hari Lahirnya Pancasila Dengan Menjaga Ideologi Bangsa (foto: ig/ganjar_pranowo)

Ganjar: Mari Peringati Hari Lahirnya Pancasila Dengan Menjaga Ideologi Bangsa (foto: ig/ganjar_pranowo)

SEMARANG, beritasemarang.net – Dalam memperingati Hari Lahirnya Pancasila, Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah menegaskan agar tetap menjadi benteng Pancasila yakni menjaga toleransi, berbhineka tunggal ika, serta membudayakan gotong royong.

“Jateng sampai hari ini tetap menancapkan, memantabkan dirinya sebagai bentengnya Pancasila,” terangnya saat ditemui usai menjadi inspektur upacara di peringatan hari lahir Pancasila di halaman kantor gubernur, seperti dilansir dari media nasional setempat, Kamis (1/6).

Sehingga, hal ini menjadi tameng bersama demi menangkal gerakan paham radikalisme. Ia pun berpandangan bahwa dalam memahami ideologi bangsa agart tidak terlalu ke kanan atau ke kiri. “Istilah saya, kanan pol-kiri pol (terlalu kanan-terlalu kiri,red) tidak boleh, semua harus masuk pada frame Pancasila yang ada,” tegas Gubernur Jateng itu.

Ganjar juga mengajak masyarakat semuanya agar bersama-sama menjadi mata negara, telinganya negara, otot negara untuk mengawasi selalu jalanya Pancasila. “Sehingga kalau ada penyelewengan kita akan berada pada garis terdepan untuk mengamankan,” jelasnya.

Dan dengan peringatan hari lahirnya Pancasila, ia berharap bisa mengingatkan pada proses lahirnya Pancasila yang tidak serta merta, akan tetapi hasil dari penggalian maupun kesadaran batin apa yang ada di masyarakat.

“Tentu saja ini cerminan dari nilai-nilai yang terkandung di bumi pertiwi. Maka kita sepakat bahwa kita akan mengamalkan dan melaksanakan itu,” terangnya kembali.

Disisi lain, Ganjar Pranowo ikut menyinggung soal situasi yang ada di media sosial sekarang ini. Menurutnya, media sosial merupakan bentuk dunia lain yang dimana setiap orang bebas mengungkapkan segalanya. Dan mestinya, bila sepakat mengamalkan Pancasila maka dalam proses penyampaian di media sosial haruslah berhati-hati.

“Kalau tidak benar jangan (mengungkapkan di media sosial,red), ujaran-ujaran kebencian mesti dibuang habis,” imbuhnya.

Artinya, bagi orang-orang yang baik lanjutanya harus iktu berbicara. Bersama-sama meluruskan ungkapan kurang tidak benar di media sosial sebab bila kesalahan tersebut dibiarkan terus menerus bahkan diamini oleh kebanykan orang makan akan berubah menjadi kebenaran. “Ini sangat bahaya dalam konteks nilai-nilai Pancasila,” tandasnya.

(Deny/BS04)

About the Author

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>