Gempa dan Tsunami di Palu: Sekitar 16 Ribu Orang Ikut Mengungsi Serta 384 Orang Meninggal Dunia
korban gempa dan tsunami di Palu (foto: detik.com)
Beritasemarang.net – Informasi terbaru dari BNPB (Badan Nasional Penaggulagan Bencana per tanggal 28 September 2018 pukul 13.00, menyebut akibat gempa dan tsunami di Palu mengakibatkan 384 orang meninggal dunia, sekitar 56 jiwa teridentifikasi dan 540 orang luka berat.
Sementara lebih dari 16 ribu warga Palu turut mengungsi akibat bencana tersebut. Jumlah ini masih belum termasuk warga dari Donggala yang merupakan pusat titik gempa.
“Sebaran pengungsi, terdapat 16.732 orang di 24 titik di Kota Palu,” ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (29/9).
Pihaknya sampai saat ini belum sepenuhnya mampu memberikan bantuan kepada para korban karena dari data yang di dapat, komunikasi dari Donggala masih lumpuh. “Ketersedian terbatas. Personel terbatas. Kita imbau masyarkat bersabar. Pemerintah pasti berikan bantuan,” imbuhnya lagi.
Berikut sebaran pengungsi di Kota Palu:
– Lapangan Vatulemo: 1.000 orang
– Halaman perkantoran: 2.000 orang
– Bundaran Biromaro: 2.000 orang
– Markas Korem: 300 orang
– Masjid Raya Palu: 300 orang
– Poboya Mako Sabhara: 5.000 orang
– Lapangan Anoa: 100 orang
– Lapangan Paqih Rasyid: 500 orang
– GOR Siranindi: 200 orang
– Belakang Basarnas, belakang kantor Gerindra, sekitar Jalan Basuki Rahmat: 100 orang
– Jalan Maleo 91: 100 orang
– Kantor Dinsos: 100 orang
– Lapangan Perdos: 1.000 orang
– Jalan Garuda: 250 orang
– Lapangan Dayodara: 700 orang
– Polda Baru Soetta: 200 orang
– Pantoloan Boya (SD belakang Pustu): 200 orang
– Gunung Pantoloan Boya: 500 orang
– Camping Baiya: 882 anak
– Pantoloan Boya 3 titik: 200 orang
– Halaman Detasemen: 100 orang
– BTN Lasoani: 300 orang
– Lapangan Kawatuna: 300 orang
– Mako Satbrimob Mamboro: 400 orang
Jadi total ada sekitar 16.732 orang yang mengungsi seperti dilansir dari media nasional setempat.
(Deny/BS04)
