Heboh Soal Buku Berisikan Yerusalem Ibukota Israel, DRPD Kota Semarang Minta Segera Ditarik
SEMARANG, beritasemarang.net – Belum lama ini buku edaran pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) kelas 6 Sekolah Dasar dari Yudistira tahun 2008, disana tertulis bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel menuai beragam kecaman bahan menjadi pusat perhatian masyarakat.
Pemkot Semarang pun bisa segera turun tangan menyikapi perihal tersebut. Disisi lain, Laser Narendro, Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang meminta untuk ditarik sebagai buku ajar kepada siswa. Apalagi penyebutan Yerusalem sebagai ibukota Israel termasuk pembohongan publik.
“Karena secara de facto dan de jure Yerusalem adalah bagian dari Palestina, artinya kalau di buku itu ditulis Yerusalem ibu kota Israel itu akan menyesatkan publik, tidak bagus untuk konsumsi pendidikan”, jelasnya seperti dikutip dari media nasional setempat, Rabu (13/12).
Lanjutnya, ia langsung meminta Dinas Pendidikan Kota Semarang supaya dapat mengkaji isi buku terbitan Yudistira. Kalau memang benar, maka pihaknya akan melarang sekaligus menarik edaran buku tersebut.
“Karena isinya sudah tidak relevan dengan kenyataan yang ada”, imbuhnya.
Dan bila penerbit Yudistira tidak mau menarik buku itu, maka pihaknya akan memanggil yang bersangkutan ke dewan bersama Dinas Pendidikan.
“Kami akan tanyakan kepada pimred buku itu juga kenapa buku itu bisa lulus sensor dan beredar di masyarakat, kami pasti akan meminta isi buku tersebut agar diluruskan”, jelasnya kembali.
Sementara, Bunyamin selaku Dinas Pendidikan Kota Semarang sedang melakukan pengecekan keberadaan buku IPS yang bertuliskan Yerusalem ibukota Israel yang masuk ke sekolah SD.
“Dinas Pendidikan masih melakukan pengecekan ke sekolah-sekolah. Kalau ada temuan kami laporkan,” ungkapnya.
(Deny/BS04)