Organda Pertanyakan Izin Operasi Go-Jek di Semarang
Ilustrasi Go-Jek Semarang
SEMARANG, beritasemarang.net – Ojek berbasis aplikasi Go-Jek mulai beroperasi di Kota Semarang sejak Senin (16/11), namun tanggapan beragam tentang keberadaan ojek ini beraneka ragam baik dari masyarakat maupun Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Semarang.
Pasalnya Organda Kota Semarang mempertanyakan izin operasi Go-Jek di Kota Semarang. Menurut Ketua Organda Kota Semarang, Wasi Darono membenarkan tentang keabsahan ijin operasi ojek berbasis aplikasi Go-Jek ini.
“Kami secara kelembagaan mempertanyakan sejauh mana perizinan Go-Jek itu di Kota Semarang. Apakah sudah ada izinnya,” katanya, Rabu (18/11).
Wasi juga menjelaskan Organda juga mempertanyakan kesesuaian operasi Go-Jek dengan Undang-Undang Nomor 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Peraturan Pemerintah Nomor 74/2014 tentang Angkutan Jalan.
“Apakah sudah ada rekap formal perizinan Go-jek? Bagaimanapun, transportasi umum kan harus ada izin resminya, kemudian membayar pajak, izin trayek, hingga Jasa Raharja,” katanya.
Beroperasinya Go-Jek di Kota Semarang sejak Senin (16/11) membuat resah para pengusaha angkutan kota dan angkutan umum lainnya. Pengusaha angkutan umum yang sudah mengantongi izin resmi saat ini mengeluh kesulitan dalam mencari penumpang, apalagi jika ditambah dengan beroperasinya Go-Jek.
“Terus terang, kami tidak bisa menerima keberadaan Go-Jek. Jelas-jelas kami yang bersaing dengan sesama rekan pengusaha angkutan resmi saja selama ini merasakan cukup berat,” ungkapnya.
Pemkot Semarang diminta untuk ikut memberikan penjelasan dalam hal ini, apabila belum ada izin operasi bagi Go-Jek maka Organda Semarang meminta kepada Pemerintah Kota Semarang untuk ikut menertibkan agar tidak ada gesekan diantara para pengusaha ataupun sopir angkutan lainnya.
(Sheyla/BS02)
