Published On: Mon, Nov 12th, 2018

Resmikan Shelter di Taman Indonesia Kaya, Begini Pesan Hendi Kepada Para PKL

Taman Indonesia Kaya, Semarang (foto: murianews.com)

Taman Indonesia Kaya, Semarang (foto: murianews.com)

SEMARANG, beritasemarang.net – Setelah pembangunan shelter untuk berjualan PKL yang diresmikan oleh Hendrar Prihadi, Walikota Semarang, Senin (12/11) hari ini, rencananya, PKL (Pedagang Kaki Lima) tahu gimbal dan jagung bakar di kawasan Taman Indonesia Kaya Semarang direncanakan mulai jualan di Jalan Pandanaran II mulai Rabu (14/11) ini.

Sri Purwanto, Ketua Paguyuban PKL tahu gimbal pun ikut senang bisa kembali berjualan di sekitar taman yang dulunya dikenal dengan sebutan taman KB. Tentu tidak lain alasanya bahwa taman tersebut sudah identik dengan kuliner tahu gimbal.

“Kami tidak mau menolak lagi dengan berdemo. Diberi tempat yang bagus seperti itu sudah alhamdulillah. Karena mencari tempat untuk berjuakan saja sekarang susah,” ungkap Purwanto.

Walau sudah menerima keputusan dari Pemkot Semarang, namun masih ada kendala yang dialami PKL yaitu penggunaan gerobak. Padahal shelter dibangun pakai dan CSR (Corporate Social Responsibility) Bank Jateng dengan ukurang agak kecil sehingga gerobak tidak bisa masuk secara total.

“Kalau kami harus membeli atau membuat gerobak baru juga tidak memungkinkan. Butuh biaya besar. Apalagi gerobaknya nanti harus di dalam tidak boleh di depan shelter,” ujarnya lagi

Sementara, Hendi sapaan akrab Walikota Semarang pun berharap adanya shelter dapat digunakan dengan baik dan semaksimal mungkin oleh 67 PKL yang nantinya akan menempati area disana tapi tidak harus tetap menjaga kebersihan dan keindahan taman.

Ia melarang PKL menyuguhkan makanan pakai piring kaca yang nantinya aktivitas mencuci piring jadi kotor dan akhirnya membuat kawasan di sekitarnya terlihat kumuh. Ia menyarankan agar pedagang menggunakan lapisan daun atau kertas bungkus saja, jadi piring kaca tidak perlu dicuci karena masih bersih.

Disisi lain, Fajar Purwoto selaku Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang menyebutkan adari total 67 PKL yang menempati shelter ada dua jenis pedagang yaitu  PKL jagung bakar dan tahu gimbal. Kini semua telah dikoordinasikan apakah memungkinkan PKl menggunakan gerobak lama atau harus gimana.

“Nanti kita mapping, kalau butuh gerobak nanti luasannya butuh berapa, untuk pembuatan akan kita pinjamkan melalui kredit wibawa dan PKL tidak ada masalah untuk mengangsur,” katanya

Kemudian untuk pemasangan MMT atau tambahan seperti peneduh hujan juga pihaknya tetap berembug dengan para PKL sebab ketentuanya tidak boleh melebihi desain yang sudah ada.

“Instruksi pak Wali kan nanti seragam putih, nanti kita koordinasikan. Selain itu konsepnya bongkar pasang, jadi ketika berjualan mulaui jam 15.00 sampai 00.00 wib itu dipasang, selesai jualan ya diangkut. Sehingga pagi sampai sore itu tidak ada aktivitas,” umbuh Fajar lagi

(Deny/BS04)

About the Author

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>