Peduli Lingkungan, Spiegel Bar Bersama AIESEC Dukung Gerakan Skip The Straw

SEMARANG, beritasemarang.net – Spiegel peduli dengan isu pencemaran lingkungan terkait polusi sampah plastik, khususnya limbah sedotan plastik yang angkanya telah mencapai 93,2 juta buah sedotan di Indonesia saat ini.

Fakta menunjukan bahwa rata-rata orang menggunakan 1,6 sedotan per hari dan pada tingkat penggunaan saat ini, jumlah plastik di laut secara harfiah akan melebihi ikan pada tahun 2050. Mimpi buruk bukan? Selain itu, sedotan plastik dalam minuman Anda akan berada di planet ini selamanya. Mereka tidak terurai; hanya terpecah menjadi partikel beracun kecil yang pasti akan menghantui kita kembali.

Pada bulan Juli dan Agustus ini, Spiegel bekerjasama dengan NGO setempat yaitu AIESEC, organisasi kepemimpinan pemuda terbesar di dunia untuk Perdamaian & Pemenuhan potensi umat manusia, untuk membuat perbedaan. Bersama Reform Project AIESEC, Spiegel akan mengkampanyekan gerakan #SkipTheStraw kepada masyarakat.

SkipTheStraw merupakan kampanye global untuk mengedukasi orang-orang tentang polusi dari penggunaan barang-barang plastik sekali pakai dan bagaimana kita dapat mengambil tindakan sederhana untuk membantu menyelamatkan planet ini.

Kampanye ini menghimbau masyarakat untuk memilih tidak menggunakan sedotan saat mengkonsumsi minuman karena pada nyatanya 90% minuman tidak perlu menggunakan sedotan.

Namun apabila diperlukan, maka sedotan yang digunakan sebaiknya bukan sedotan plastik, melainkan yang ramah lingkungan, natural, dan mudah terurai, yaitu diantaranya terbuat dari bahan kertas, pati jagung, atau bambu.

Tujuan kampanye peduli lingkungan ini adalah untuk mengedukasi pengunjung Spiegel bar & bistro untuk turut serta mendukun pengurangan penggunaan sedotan plastik dalam konsumsi minuman dan harapannya bisa menjadi gaya hidup atau kebiasaan hari ke hari (green lifestyle).

Sebagai restaurant pertama di Semarang yang mendukung gerakan #SkipTheStraw, kampanye ini akan dilaksanakan oleh Spiegel secara intensif hingga akhir Agustus mendatang. Dan bagi masyarakat Kota Semarang pun bisa menyaksikan acara tersebut pada Kamis 12 Juli 2018 pukul 19.00 WIB besok. Katakan tidak untuk sedotan plastik, Ayo ambil bagian, dan jadilah perubahan.

(Deny/BS04)

Keindahan Kota Lama Semarang saat senja hari

SEMARANG, beritasemarang.net – UNESCO memberi peluang terhadap Kota Lama yang bisa saja masuk dalam daftar Worl Heritage (Warisan Budaya Dunia pada  2020.

Patut diketahui oleh umum bahwa UNESCO bersama tim peneliti saat ini sedang melakukan workshop di Gedung Oudetrap, Kawasan Kota Lama Semarang selama dua hari, Senin hingga Selasa 26-27 Feburari 2018.

Sayangnya, kondisi pembangunan kota lama belum begitu maksimal, pun Moechiba selaku Kepala Unit Budaya UNESCO mengatakan dalam hal ketahanan pada bencana, instalasi listrik serta drainase termasuk hal-hal utama yang perlu dipersiapkan

Lanjutnya, ia ingin sistem drainase agar diperbaiki lagi supaya Kota Lama terhindar dari genangan. “Selain itu, instalasi listrik saat ini di kawasan Kota Lama masih terlihat banyak kabel yang mengurangi keindahan. Ini harus dibenahi,” ujarnya didisela Workshop Strategi Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Kota Lama Semarang, Senin (26/2) seperti dikutip dari media nasional setempat.

Sementara, Arief Rachman, Executive Chairman Indonesian National Commossion for UNESCO Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan poin penting untuk ketahanan Kota Lama pada bencana.

“Ada kota di beberapa negara, UNESCO memperhatikan perkembangannya ke arah ekonomi, lalu kebudayaannya merosot. Tapi Semarang saya lihat tidak, sudah benar ini strateginya. Jadi kebudayaan dan ekonomi itu disandingkan,”ungkapnya.

Arif menambahkan, hampir semua pembangunan kawasan World Heritage, dibangun lewat hasil penelitian pasti. Bila tidak, tentu akan terjadi ketidakseimbangan antara perekonomian dan kebudayaan.

“Banyak calon kawasan world heritage yang gugur karena hanya menitikberatkan pada perekonomian dan melupakan unsur lain yang lebih penting,” imbuhnya

Bahkan Kementrian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) telah menganggarkan 156 miliar yang dikhususkan untuk merevitalisasi Kota Lama. “Pengurangan resiko bencana bagi bangunan sejarah Kota Lama sudah kita mitigasi. Dana PUPR Rp 156 miliar digunakan untuk membangun sistem drainase, penanaman kabel bawah tanah (ducting), street interior, dan pedestarian,” jelas Arief kembali.

Disisi lain, sebenarnya Kota Lama ada sekitar 116 bangunan bersejarah, beberapa juga sudah direvitalisai seperti gedung Moonod Huis, gedung Oudetrap, gedung Telkom dan lain-lain.

“Ada yang dimanfaatkan untuk resoran, kafe, penginapan, beberapa gedung milik ‘Raja Gula Asia’ Oei Tiong Ham, gedung milik Kemenkumham, PT Rajawali Nusindo, PTPN, Bank Mandiri, gedung milik warga juga kita bantu untuk direvitalisasi,” terang Executive Chairman Indonesia itu.

(Deny/BS04)

Kawasan Kota Lama, Semarang

SEMARANG, beritasemarang.net – Kawasan Kota lama sekarang ini mulai dilakukan pemugaran dan penataan lebih baik lagi. Walikota Semarang, Hendrar Prihadi pun ikut melalukan groundbreaking atau peletakan batu pertama yang dilaksanakan Senin (8/1) pagi.

Kegiat ini juga disaksikan oleh perwakilan dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) beserta seluruh anggota Muspida.

“Kawasan Kota Lama Semarang ini sebagai lokasi yang memiliki nilai jual kepariwisataan yang tinggi. Hal ini mengacu pada Kawasan Kota Lama yang ada di luar negeri seperti kawasan Eropa dan Negara-negara Asia lainnya,’’ ujar Hendi, seperti dikutip dari media nasional setempat.

Walikota Semarang kembali menjelaskan bahwa Kota lama sudah seharusnya bisa semakin berkembang lagi tanpa menghilangkan marwah dan ruah dari bangunan-bangunan tua.

“Pengembangan Kota Lama ini dibantu Kementerian PUPR dengan dana APBN senilai Rp. 156 miliar. Kementerian PUPR ikut melibat membantu pengembangan kawasan kotalama. Kegiatannya berupa Street furnitur, taman, jalan, penanganan kolam retensi, Sehingga menjadi lebih indah. Ini semakin menambah semangat pemilik gedung untuk membenahi bangunannya, “ imbuhnya.

Hendi, sapaan akrab Walikota Semarang mengaku bersyukur atas bantuan yang diberikan pemerintah pusat guna penataan kawasan kota lama agar menjadi lebih baik.

“ Kami juga memikirkan kedepan Kawasan Kota Lama juga akan dibuat city walk atau kawasan yang tidak diperbolehkan untuk dilintasi kendaraan bermotor,” jelasnya kembali.

Lanjutnya, Walikota Hendrar Prihadi berharap agar revitalisasi Kota Lama bisa berjalan lancar dan selesai tepat waktu sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat atau luar kota Semarang, disamping ikut didukung sebagai salah satu nominasi Warisan Dunia versi Unesco. “Semoga tidak ada kendala sehingga lancar sampai selesai, “ harapnya.

(Deny/BS04)

Ilustrasi: Puluhan Remaja Yang Tak Punya SIM Langsung Ditilang Petugas di Kota Lama

SEMARANG, beritasemarang.net – Satlantas Polrestabes Semarang usai menggelar razia di Jalan Letjen Suprapto, Kecamatan Semarang Utara dan mendapati puluhan siswa SMA tak membawa SIM, Selasa (31/10).

Total ada 20 sepeda motor yang dikendarai para siswa SMA, terjaring razia di depan Satpas (Satuan Penyelenggara Administrasi) Polrestabes Semarang atau kawasan Kota Lama. Mayoritas dari mereka justru tidak membawa alat kelengkapan kendaraan baik itu STNK maupun SIM.

Petugas kepolisian pun langsung memberikan surat tilang sehingga bisa mengikuti sidang. Iptu Roni Hidayat SH, Panit Tiga Pengaturan, Penjagaan dan Patroli (Turjawali) Polrestabes Semarang mengungkapkan kebanyakan para siswa ini masih dibawah umur.
“Rata-rata belum berumur 17 tahun, belum punya SIM. Ini kan bahaya. Lebih baik diantar jemput saja. Atau, lebih baik naik transportasi umum,” ujarnya, seperti dikutip dari media nasional setempat.

Ia pun menghimbau supaya para orang tua tidak serta merta mengijinkan putra atau putri mereka mengendarai kendaraan pribadi khususnya yang masih dibawah umur.

(Deny/BS04)

Ilustrasi: Jauh-Jauh ke Kota Lama, Didin Jualan Bendera Khusus Sambut HUT Kemerdekaan RI

SEMARANG, beritasemarang.net – Menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-72, para pedagang pun mulai memadati Kota Lama Semarang untuk menjual bendera merah putih. Mereka telah menggelar lapaknya sejak pagi hari.

“Sudah empat hari saya jualan di sini. Hasilnya lumayan, tiap hari laku 5-7 potong bendera,” ujar salah seorang pedagang bernama Didin Khaerudin di pinggir Jalan Letjen Suprapto, seperti dikutip dari media nasional setempat, Sabtu (5/8).

Pria asal Tasikmalaya itu mengaku sudah bertahun-tahun jualan bendera di Kota Semarang. Bahkan, ia rela berjualan dari pagi hingga sore hari. “Biasanya saya jualan pukul 07.00 WIB-17.00 WIB,” jelasnya.

Untuk harganya sendiri, kata didin cukup bervariasi mulai dari Rp 25 ribu sampai yang paling mahal Rp 5 ribu. Sementara, untuk umbul-umbul dengan panjang 4 meter dipatok harga Rp 35-45 ribu.

Didin bilang harga tiap bendera bervariasi. Harga termurah yang patok sebesar Rp 25 Ribu dan yang termahal Rp 75 Ribu tergantung ukuran bendera. Sedangkan hanya umbul-umbul sepanjang 4 meter mulai Rp 35 Ribu-Rp 45 Ribu.

“Lumayan untungnya ketimbang jualan di Tasik kurang laku. Di sana orang-orang enggak pernah ganti bendera. Beda dengan Semarang, setiap tahun warganya pasti membeli bendera yang baru,” imbuhnya.

Ukuran bendera terbesar juga sering diborong oleh kantor pemerintahn. Ia mengaku tak jualan sendirian karena ada 30 temanya dari Cimahi dan Tasikmalaya ikut berjualan di kawasan Kota Lama. Didin berencana akan berjualan sampai tanggal H-1 jelang perayaan agustusan dan berharap dapat untuk banyak.

“Saya jualan sampai tanggal 16 Agustus besok. Di sini saya ngontrak rumah di Kaligawe Rp 300 Ribu selama dua minggu. Harapan saya ya mudah-mudahan nanti dapat untung banyak,” jelas bapak empat anak tersebut.

(Deny/BS04)

Suasana saat peresmian Semarang Creative Gallery di Kota Lama, Selasa (1/8) (foto: semarangkota.go.id)

SEMARANG, beritasemarang.net – Pada akhirnya Kota Semarang memiliki galeri UKM “premium” bernama Semarang Creative Gallery yang berada di kawasan Kota Lama Jalan Letjen Suprapto. Diketahui sebelumnya bahwa Walikota Semarang telah meresmikan galeri tersebut  pada Selasa 1 Agustus 2017 kemarin.

Di dalamnya, ada sekitar 28 jenis produk UKM premium dan berkualitas. Pun kehadiran Walikota berserta Wakil Walikota Semarang semakin lengkap ketika Hendrar Prihadi daan Hevearitas Gunaryanti mengenakan kostum Sinyo dan Noni Belanda cocok sekali dengan nuansa Kota Lama.

“Kami yakin keberadaan Semarang Creative Gallery yang didukung kalangan UMKM ini bisa semakin menggerakkan perekonomian di Kota Semarang,” ujar Hendi, sapaan akrab Walikota usai meresmikan pembukaan galeri itu.

Ia juga yakin dengan peresmian ini, Kota semarang bakal lebih hebat dari kota besar di Indonesia dan kian tumbuh ekonomi masyarakatnya.”Jujur, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang kalah dengan kota-kota besar lainnya, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, termasuk mungkin Medan,” imbuhnya.

Disamping itu, turut mengapresi pula peran masyarakat dan swasta yang ikut mendukung keberadaan galeri tersebut. ”Kami juga mengapresiasi peran swasta yang membantu dan mendukung keberadan galeri ini. Untuk mengembangkan Kota Semarang memang tidak serta merta hanya mengunakan APBD saja,” katanya lagi.

Tentu, usai peresmian galeri ini diprediksi akan menjadi ikon wisata baru di Kota semarang sehingga dikenal oleh masyarakat luas. Sementara, Mbak Ita sapaan akrab Wakil Walikota Semarang sekaligus Ketuga BPK2L (Badan Pengelola Kawasan Kota Lama) menjelaskan jika secara keseluruhan ada 3 tempat sebagai pameran UKM yaitu Lantai Gedung Balai Kota, Pasar Bulu dan Semarang Creative di Kota Lama.

”Di galeri yang dulunya gedung PT Telkom ini hanya produk-produk premium, tidak sama dengan produk umum. Jadi kualitas dan mutunya terjamin,” tandasnya.

(Deny/BS04)

Kawasan Simpang Lima Semarang saat malam hari

SEMARANG, beritasemarang.net – Hevearita Gunarynati Rahayu, Wakil Walikota Semarang menuturkan bahwa pemindahan wahana permainan anak-anak di kawasan Simpang Lima pada malam hari akan dikaji dahulu.

“Memang wahana permainan anak-anak di Simpang Lima itu tidak berizin. Mau kami tertibkan, tetapi kami harus koordinasikan dinas-dinas terkait,” ujarnya seperti dilansir dari media nasional setempat, Senin (17/7).

Ia menginginkan kebijakan penataan kawasan lebih rapi termasuk di Simpang Lima agar nantinya tak menimbulkan persoalan baru. Patut diketahui bila area tersebut merupakan RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang semestinya tak digunakan untuk kepentingan bisnis seperti misalnya persewaan permainan sepeda hias, becak lampu, motor trail mini hingga mobil listrik.

“Kami ingin menjadikan kawasan Simpang Lima lebih bagus sesuai dengan fungsinya sebagai RTH. Makanya kami akan rakorkan dengan kawan-kawan terkait dulu,” imbuhnya.

Bahkan sebelum iu, DPRD Kota Semarang juga telah menyoroti semrawutnya wilayah Simpang Lima yang semakin hari kian marak praktik bisnis permainan sehingga perlu ditertibkan. Dan seiring dengan hal itu, legislatig mengusulkan agar permainan anak-anak bisa dipindahkan ke kawasan Kota Lama dengn tujuan keramaian warga tidak terpusat hanya di satu tempat.

Namun, Ita sapaan Walikota Semarang yang berperan sebagai Ketua BPK2L (Badan Pengelola Kawasan Kota Lama) belum mampu menjawab usulan tersebut mengingat sudah adanya progam tersendiri.

“Kami masih sesuai dengan program lama untuk Kota Lama. Berarti kan ada tambahan program, kami harus kaji dulu karena kawasan Kota Lama sekarang sudah mulai tertata,” jelasnya.

Lebih jauh, sebenarnya wilayah Kota Lama telah disiapkan untuk pedestrian agar para wisatawan yang berkunjung kesana lebih merasa nyaman, sedangkan pemindahan permainan belum ada rencana.

“Kami harus melihat dulu. Jangan sampai (wahana permainan, red.) begitu saja dipindah ke Kota Lama, namun muncul persoalan baru lagi. Kami akan tata satu-persatu,” ucap ya kembali.

(Deny/BS04)

Ilustrasi: Kementrian Pekerjaan Umum Berkomitmen Bantu Perbaikan Drainase Kota Lama

SEMARANG, beritasemarang.net – Baru-baru ini, Wakil Walikota Semarang Hevearita G Rahayu bertemu dengan Rina Farida, Direktur Pengembangan Kawasan Pemukiman Dirjen Cipta Karya Kementrian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Kafe Spiegel, Kota Lama, Kamis (13/7) kemarin.

Rina menuturkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membantu perbaikan drainase di Kota lama pada anggaran tahun 2017-2018.

“Saya ke sini ditugaskan Pak Menteri untuk melihat kondisi drainase Kota Lama. Tahun ini akan dilakukan perencanaan dan sebagian pengerjaan. Kemudian pengerjaan dilakukan kembali tahun depan,” jelasnya seusai pertemuan seperti dilansir dari media nasional setempat.

Setelah diamati lebih dalam, kondisi drainase di Kota Lama memang banyak yang macet sehingga timbul banyak genangan dimana-mana. “Kami mendukung upaya perbaikan di Kota Lama yang sedang dilakukan Pemkot Semarang. Kami perbaiki sistem drainase agar persoalan genangan di Kota Lama bisa terselesaikan. Kondisi Kota Lama sudah bagus dan kawasan ini harus kita rawat karena memiliki sejarah untuk Semarang, Jawa Tengah, dan Indonesia,” ujarnya.

Pun, Ita sapaan Walikota itu mengaku lega atas bantuan perbaikan drainase dari Kemetrian PUPR. “Pembenahan saluran perlu dilakukan karena kondisi saat ini sudah banyak sedimen yang mengganggu aliran air. Diharapkan saluran lancar, air mengalir sesuai aliran tidak ke mana-mana sehingga tidak mengganggu kondisi bangunan yang bisa rapuh jika terkena air,” ungkapnya.

Ia pun berharap nantinya setelah ada perbaikan Kawasan Kota Lama makin lebih baik dan menjadi wisata unggulan. “Kota Lama sedang kita optimalkan dan digadang-gadang menjadi destinasi wisata unggulan yang akan semakin lebih baik lagi,” harapnya.

(Deny/BS04)

Sambutan dari Bapak kepala Dinsos Kota Semarang, Tomy Yarmawan Said

SEMARANG, beritasemarang.net -Belum lama ini, Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang menyelenggarakan kegiatan“Kolaborasi Produk Lokal” dengan tema Aku Lokal.

Kegiatan yang bertempat di Taman Srigunting, Kota Lama, Semarang,  Sabtu (8/7) pukul 16.00.Kegiatan”Kolaborasi Produk Lokal”ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta pada masyarakat terhadap produk lokal Indonesia.

Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Tomy Yarmawan Said dari Dinas Sosial Kota Semarang “Kualitas dari produk lokal kita sebenarnya tidak kalah dengan produk luar negeri. Asal kita bisa mengembangkan produk kita, maka brand lokal kita juga akan sekelas dengan brand dari luar”, katanya. Beliau juga memberikan pesan bahwa kita harus semangat dalam mengembangkan produk lokal dari Indonesia dan kita juga harus bangga menggunakan produk dari negeri kita sendiri.

Dalam kegiatan “Kolaborasi Produk Lokal” ini, mahasiswa Universitas Semarang menggandeng 6 brand lokal asal Kota Semarang, yaitu Titoet Bag (tas rajut), Bross Murah Cantik (aksesoris bross), Sinta Craft (kerajinan tangan sulam pita – tas, dompet), Ikikuwi Shop (oleh-oleh khas Semarangan – tas, kaos, gantungan kunci, dll), Kerajinan Kulit Susilo (gelang kulit, gantungan kunci) dan Lamanda Handmade (sepatu, tas, dompet, wedges). Produk dari brand tersebut ikut dipamerkan dalam kegiatan ini.“Seperti produk yang dipamerkan saat ini, semuanya memiliki kualitas yang baik”, kata Bapak Tomy Yarmawan Said.

Selain ada pameran, untuk memperkenalkan produk lokal tersebut, dalam kegiatan “Kolaborasi Produk Lokal” juga menghadirkan acara fashion show dimana para model menggunakan barang-barang dari brand tersebut. Salah satunya adalah tas rajut dari Titoet Bag yang merupakan produksi dari Ibu Sri Murdiastuti warga Candi Kalasan Selatan, Semarang. “Menurut saya, kualitas tas rajutnya bagus, dan cocok untuk anak muda masa kini. Perpaduan warnanya juga sangat menarik” kata Ovelia Perti Ditya salah satu dari mahasiswa Universitas Semarang.

Hatmanti Puri W sebagai ketua dari kegiatan “Kolaborasi Produk Lokal”menjelaskan bahwa,“Kegiatan ini diharapkan agar dapat memperkenalkan produk lokal, serta menggugah minat beli masyarakat terhadap produk lokal Indonesia”.

Fahrezi Bayu, salah satu pengunjung kegiatan “Kolaborasi Produk Lokal” juga mengatakan bahwa kegiatan ini sangat menarik dan mengajarkan kita untuk menggunakan serta bangga terhadap produk lokal Indonesia.

Saat Fashion Show produk lokal di Kota Lama, Semarang

(Deny/BS04)

Kota Lama Mulai Ditanami Pohon Pole Demi Galakkan Penghijauan (foto: fb.com/gideon.sugiarto)

SEMARANG, beritasemarang.net – Aksi penghijauan kembali dilakukan di wilayah Kota Lama Semarang dengan penanaman belasan bibit pohon pule. Prosesnya sudah dilakukans sejak Senin (15/5) sore. Di Jalan Letjen Soeprapto, para petugas DPU (Dinas Perkerjaan Umum) sudah menanam pohon tersebut dari depan Jembatan berok sampai depan gedung Samudra Indonesia.

Salah seorang petugas DPU, Suhartono menuturkan bahwa penanaman pohon pule dikerjakan sampai 3 hari kedepan.

“Sejak kemarin sudah ditanam 20 batang pohon pule, ini bermanfaat sebagai penghijauan di jalan raya Kota Lama sepanjang kurang lebih 150 meter,” ujarnya kepada media nasional setempat, Selasa (16/5).

Pemilihan pohon pule, menurutnya karena punya khasiat mengobati kolesterol dan asam urat. Disisi lain, pohonya juga mudah tumbuh meski kondisi cuaca sedang kemarau.

“Ditanam sebulan sampai dua bulan sudah keliatan tumbuh daunnya. Akarnya juga tidak merusak paving Kota Lama, tapi sangat kuat tidak mudah tercabut,” imbuhnya.

Sementara, Anggota Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Tjahjono Harjo memang membenarkan terkait penanaman pohol pule di Kota Lama. Ia pun menegaskan jika hal ini bertujuan untuk penguatan jalur pedestrian serta memperluas ruang hijau terbuka di kawasan heritage.

Tak hanya di Jalan Letjen Soeprapto, beberapa pohon pule juga ditanam di wilayah Jalan Empu Tantular. “Titik penanaman Jalan Empu Tantular berada di sepanjang bantaran Kali Semarang,” ungkapnya.

(Deny/BS04)