BeritaSemarang.NET

SEMARANG, beritasemarang.net – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melepas pengungsi Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menuju Donohudan, Boyolali, Senin (25/1).

Para pengungsi Gafatar mengakui dalam dialog kepada Ganjar bahwa motivasi mereka pindah ke Kalimantan hanya ingin mengubah nasib dengan bertani.

Gubernur Ganjar juga sempat menanyakan soal ibadah yang dilakukan oleh para pengikut Gafatar, mereka mengaku beragama Islam namun tidak menjalankan salat.

Ganjar menjelaskan beberapa dari mereka sudah terkena doktrin Gafatar terlihat dari caranya berbicara dan menjawab soal agama dan Salat. Seperti sudah terdoktrin dengan baik.

“Saat ditanya, agamanya apa? dia langsung menjawab, Islam, dulu salat? salat, sekarang? enggak, kenapa tidak shalat? Saya tidak paham soal itu, kamu sekolah dapat pendidikan agama? Dapat. Seperti normal saja,” ujar Ganjar.

Ganjar menyimpulkan bahwa target yang dibidik oleh Gafatar adalah orang-orang yang ingin mengubah nasib atau mencari kehidupan baru sehingga dengan mudah dipengaruhi oleh Gafatar.

Ganjar berharap kepada pihak-pihak yang berwenang bisa mendalami dan membongkar apa yang terjadi terhadap Gafatar.

“Bahwa mereka rata-rata pergi karena untuk mencari kehidupan baru mungkin, inilah suatu objek dimana orang bisa diajak dan dipengaruhi,” katanya.

Ganjar mengharapkan adanya koordinasi masing-masing Pemda asal pengikut Gafatar. Keluarga juga sudah siap untuk menerima kembali para pengungsi ini.

“Ini bukan radikal, tapi perlu diwaspadai. Kita bina, kalau tidak sesuai NKRI lebih baik secara dini tidak diizinkan,” pungkasnya.

Gafatar merupakan gerakan yang sudah dilarang oleh MUI, diharapkan masyarakat juga ikut mengawasi dan segera melaporkan apabila ada gerakan yang sudah dinilai tidak wajar ditengah masyarakat.

(Sheyla/BS02)