Published On: Tue, Aug 2nd, 2016

Lambatnya Penanganan Rob, Pemicu Tingginya Angka Kemiskinan

ilustrasi genangan rob di jalan Barito Utara, Kota Semarang

ilustrasi genangan rob di jalan Barito Utara, Kota Semarang

SEMARANG, beritasemarang.net – Sampai sekarang penanganan rob di kota Semarang tak kunjung selesai hingga melemahkan ekonomi di wilayah sekitar bahkan berpotensi meningkatkan angka kemiskinan.

Diantara wilayah yang masing tergenang rob yaitu di kawasan Barito. Pemerintah Kota Semarang pun diminta untuk segera memproses peninggian talut Kalibanger dan jalan Barito mengingat selama kurang lebih lima bulan berturut-turut rob selalu menggenangi jalan.

Yudis Indras Wiendarto, anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah mengatakn jika lima bulan termasuk waktu yang lama. Jika pembangunan talut tak dilakukan secara maksimal maka perekonomian jelas akan semakin menurun.

“Bencana yang letaknya jauh-jauh saja bisa segera diatasi, tapi ini di Barito yang berada di Kota Semarang dan dekat dengan kantor Wali Kota dan Gubernur. Kalau dibiarkan terlalu lama kasihan masyarakat,” ujarnya, Selasa (1/8) kemarin.

Makin hari genangan rob di Jalan Barito Utara Kampung Rejoleksono Kelurahan Melatiharjo Kecamatan Semarang timur terlihat begitu parah. Apalagi saat hujan deras dan air laut pasang, jalanan langsung menjadi seperti sungai sampai kedalaman 50 centimeter.

Dengan kondisi tersebut, tentu saja tidak hanya jalanan tetapi rumah warga, rumah bersalin atau sekolah juga ikut terkena imbasnya. Padahal, jalan Barito dulunya menjadi salah satu pusat perekonomian di Kota Semarang dan kini menjadi sepi.

Dari hasil indektifikasi dan verifikasi warga miskin Kota Semarang tahun 2015, didapat data sebanyak 114.939 warga miskin atau 367.848 dari total jumlah penduduk 1.764.405. Adapun rincianya sebagai berikut, warga sangat miskin sebesar 39 KK atau 105 jiwa, warga miskin sebesar 17.336 KK atau 54.485 jiwa dan warga hampir miskin sebesar 97.564 KK atau 313.258 jiwa. Dan kecamatan paling banyak dengan penduduk miskin ada di Semarang Utara sekitar 44.495 jiwa.

Pun, Yudis Indras juga khawatir terhadap kesehatan masyarakat setempat. Menurunya, rob yang berlangsung dalam waktu yang lama hingga menggenangi rumah warga secara otomati menyebabkan sanitasi tak berjalan lancar. Ia sudah meminta Pemkot Semarang untuki segera menangani masalah ini lewat opsi terbaik.

 “Kondisi seperti itu menyebabkan cepatnya penularan penyakit. Kami minta jangan berlarut-larut,” tandas politikus partai Gerindra itu.

(Deny/BS04)

About the Author

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>